Soal dari Evaluasi Akhir Semester Kelas APSI - E 2023
- Tuliskan kebutuhan fungsional dan non fungsional Aplikasi POS Alfamart
- Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi POS Alfamart
- Buatlah Diagram Kontek dan DFD Level 1 dari aplikasi Alfamart
- Apa perbedaan Model Analisis dan Model Desain. Jelaskan, lengkapi dengan gambar grafis
Jawaban dari Evaluasi Akhir Semester Kelas APSI - E 2023
1. Aplikasi point of sales ini berguna untuk manajemen penjualan dari sebuah retail jual beli, salah satunya Alfamart ini. Kebutuhan fungsional tentunya berbeda dengan kebutuhan non-fungsional.
Pada Kebutuhan fungsional ini adalah kebutuhan yang primer/diutamakan untuk ada terlebih dahulu. Yaitu :
- Kebutuhan Pengelolaan Karyawan : Pada aplikasi point of sales, tentunya menyediakan fungsi untuk mengelola karyawan dari toko tersebut. Misalnya yang paling terlihat adalah jam kerja. Seberapa lama karyawan bekerja tiap harinya. Kemudian urusan gaji, juga menjadi kebutuhan pengelolaan karyawan. Ada lagi yaitu profil serta absensi karyawan
- Kebutuhan pelaporan serta analisis : Pada aplikasi point of sales, tentunya bisa menyediakan fungsi yang dapat menampilkan laporan penjualan barang, laporan tersedianya barang yang ada di toko, serta analisis yang diperlukan lainnya dengan tujuan untuk membantu manajemen toko dalam mengambil keputusan kedepannya secara tepat dan efisien
- Kebutuhan manajemen penjualan : Pada aplikasi point of sales, wajib bisa mengelola serta mencatat semua transaksi penjualan dengan akurat dan efisien. Sesuai dengan nama tokonya, alfamart bergerak dibidang penjualan kebutuhan untuk masyarakat. Pencatatan serta pengelolaan ini termasuk juga mencatat apa saja produk yang dijual oleh toko, harganya berapa, adakah diskon untuk barang tersebut, serta pembarayan bisa menggunakan apa saja misal menggunakan cash, kartu atm, kredit, dan sebagainya
- Kebutuhan manajemen persediaan : Pada aplikasi point of sales ini, salah satu yang tidak kalah pentingnya adalah manajemen persediaan. Aplikasi ini bekerja untuk pengelolaan persediaan toko, termasuk juga penambahan produk-produk yang baru masuk, adanya pembaruan stok yang misalnya dilakukan setiap hari, pemantauan stok apabila ada yang berada di level bawah, serta adanya fitur pemberitahuan untuk me-restok barang yang telah habis
- Kebutuhan integrasi pembayaran : Pada aplikasi point of sales, tentunya harus bisa terintegrasi dengan sistem pembayaran yang berbeda-beda. Ada yang bayar cash, kartu atm, ovo,gopay, kredit, dan sebagainya. Yang biasa ditemukan kalau kita sebagai masyarakat belanja di alfamart
- Kebutuhan pelaporan serta analisis : Pada aplikasi point of sales ini tentunya harus dapat membuat laporan penjualan yang tepat dan mudah dipahami oleh seluruh manajemen alfamart. Tidak hanya laporan penjualan, ada juga laporan persediaan serta analisis lainnya dengan harapan untuk membantu manajemen alfamart dalam pengambilan keputusan kedepannya.
Pada kebutuhan non-fungsional ini adalah kebutuhan yang tingkat kebutuhannya sebagai pendukung dari kebutuhan fungsional seperti :
- Kebutuhan antarmuka pengguna yang fluid/mudah digunakan : Hal yang pertama kali terlihat oleh mata kita sebagai pegawai alfamart adalah antarmuka aplikasi. Antarmuka ini penting sekali karena harus memenuhi aspek seperti mudah digunakan, intuitif digunakan, tidak sulit untuk dipahami. Sehingga karyawan yang bekerja tidak kesulitan dalam pengoperasian aplikasi ini. Dan hasilnya, penggunaan aplikasi ini bisa dengn cepat dan efisien.
- Kebutuhan ketersediaan : Pada aplikasi point of sales alfamart ini, tentunya berjalan sepanjang waktu bahkan alfamart ada yang buka hingga 24jam setiap hari. Tentunya aplikasi ini harus tersedia sepanjang waktu agar proses penjualan serta proses kerja alfamart berjalan dengan lancar dan tidak terganggu
- Kebutuhan keamanan : Pada aplikasi point of sales alfamart ini, keamanan sangat wajib ada, terutama keamanan yang tinggi. Keamanan ini penting karena dapat melindungi data-data pelanggan apabila dibutuhkan untuk input data, data transaksi pembelian barang, data informasi rahasia yang ada pada alfamart itu sendiri
- Kebutuhan performa : Pada aplikasi point of sales, performa menjadi pendukung dari aplikasi ini. Responsif adalah kalimat wajib dari jalanny aplikasi ini karena harus dapat menangani beban transaksi yang tinggi tanpa adanya kegagalan yang berarti. Bisa dibayangkan apabila aplikasi berjalan lambat dan kurang responsif, berapa banyak antrian yang ada pada minimarket alfamart ini sendiri
- Kebutuhan skalabilitas : Pada aplikasi point of sales ini, seiring berkembangnya waktu tentunya banyak sekali kemungkinan untuk berkembang serta peningkatan pelayanan, aplikasi POS ini wajib bisa untuk mudah ditingkatkan dari sisi akomodasi pertumbuhan bisnis serta adanya pelanggan yang lebih banyak lagi. Dari fitur, juga bisa memadai untuk ditambahkan banyak fitur untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan
- Kebutuhan keterjangkauan. Pada aplikasi point of sales ini, harus mempunyai biaya yang tentunya relatif terjangkau bagi pihak alfamart itu sendiri. Termasuk juga biaya implementasi dari aplikasi itu. Apabila aplikasi itu mewajibkan berjalan di komputer spek tinggi, maka sangat mahal untuk pengadaan dari komponen komputer itu sendiri. Ada juga pemeliharaan hardware dan software, serta memungkinkan untuk diupgrade dari sisi software dan hardware
2. Ada beberapa tahapan yang memang harus dilalui dalam pembuatan aplikasi point of sales ini, terutama untuk alfamart sendiri karena alfamart terkenal bisa melakukan apa saja untuk pelanggannya, mulai dari pembelian barang, pembayaran apapun, pengambilan uang, dan sebagainya. Ada beberapa langkah sebagai berikut :
- Menganalisis kebutuhan : Adanya identifikasi kebutuhan fungsional serta non-fungsional dari alfamart itu sendiri. Selanjutnya melakukan diskusi bersama dengan manajer alfamart, karyawan tokonya dengan tujuan untuk lebih memahami proses bisnis yang akan ada di alfamart itu. Selanjutnya membuat daftar kebutuhan yang jelas dari jalannya alfamart agar bisa menjadi panduan dalam pengembangan aplikasi point of sales khusus alfamart ini
- Perencanaan : Dalam perencanaan ini, pertama adalah menentukan ruang lingkup proyek, batasan proyek serta tujuan dari adanya proyek ini. Apabila dari ketiga ini belum memadai, maka belum bisa lanjut ke langkah selanjutnya. Selanjutnya, dalam membuat rencana proyek ini, harus ada estimasi waktunya, anggaran yang dibutuhkan serta berapa banyak sumber daya yang digunakan. Selanjutnya mengidentifikasi tim pengembangan serta beban kerja seperti apa yang akan dialokasikan kepada mereka.
- Mendesain sistem : Dalam membuat desain sistem dengan keseluruhan, termasuk adanya arsitektur perangkat lunak, basis data yang ada, bagaiman antarmuka dari aplikasinya, serta integrasi antar sistem yang baik. Selanjutnya dalam mendesain, buatlah prorotipe atau wireframe untuk mendapatkan saran dan masukan dari manajer alfamart/penanggung jawab alfamart dan pastikan kebutuhan desain mereka terpenuhi
- Tahap pengembangan : Dalam tahap ini, dimulailah pengembangan aplikasi point of sales berdasarkan desain serta rancangan yang telah dibuat. Memilih bahasa pemrograman serta pembuatan kerangka kerja yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan proyek itu, yaitu proyek aplikasi point of sales Alfamart. Selanjutnya untuk pengembangan bisa dibagi menjadi sebuah modul yang lebih kecil untuk mempermudah pengembangan, pengujuan serta pemeliharaan dalam kemudian hari
- Tahap Pengujian : Dalam tahap ini, hasil dari tahap pengembangan diharapkan bisa berjalan sesuai dengan kerangka dan kebutuhan yang telah disusun diatas. Pengujuan prototype ini untuk memastikan setiap bagian dari aplikasi POS dapat berjalan dengan baik secara point ke point lainnya. Melakukan pengujian integrasi agar dapat memastikan semua komponen aplikasi saling berintegrasi dengan lancar. Selanjutnya bisa melakukan pengujuan fungsional dan non fungsional untuk melihat apakah aplikasi memenuhi semua kebutuhan yang telah ditentukan.
- Tahap implementasi : Pada tahap ini, mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk instalasi serta menjalankan aplikasi point of sales ini. Implementasi ini bisa seperti transfer data dari sistem yang telah ada kedalam aplikasi POS yang baru. Seteah itu wajib menguji ulang aplikasi POS apakah bisa berjalan dengan baik dan lancar sebelum digunakan oleh gerai-gerai alfamart yang lainnya
- Tahap pelathian : Pada tahap pelatihan ini, kegiatannya adalah memberikan pelatihan dan wawasan kepada karyawan alfamart tentang bagaimana penggunaan aplikasi POS, apa saja fitur yang ada di aplikasi tersebut, serta fungsionalitasnya. Dari pembuat aplikasi juga menyediakan panduan pengguna serta materi yang sesuai dengan aplikasi POS untuk membantu karyawan dalam pengoperasian aplikasi dengan efisien dan efektif
- Tahap peluncuran serta pemeliharaan aplikasi : Setelah semua tahap diatas terlalui, saatnya aplikasi POS diluncurkan. Apakah selesai begitu saja? Jawabannya tidak. Penyedia aplikasi harus meantau setiap saat bagaimana kinerja serta menangani apa saja aplikasi tersebut, apakah ada bug muncul atau tidak. Harus adanya pemeliharaan dan pembaruan rutin agar sistem dapat berjalan dengan efisien serta menjaga beban kinerja aplikasi ini dalam tahap beban ringan serta tingkat keamanan lebih baik
3. Diagram konteks :
4. Adanya perbedaan model antara model analisis dan model desain terdapat pada fokus serta tingkat detail dari dua model itu. Perbedaannya ada seperti dibawah ini :
- Model analisis berkaitan dngan pemahaman serta dokumentasi kebutuhan sistem dan analisis tentang apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sedangkan pada model desain, ini berkaitan dengan perancangan struktur, komponen serta implementasi teknis sebuah sistem yang berdasarkan kebutuhan yang telah dianalisis.
- Model analisis mempunyai fokus terhadap apa yang sistem harus lakukan. Sedangkan pada model desain mempunyai fokus terhadap bagaimana sebuah sistem harus lakukan
- Model analisis lebih berfokus pada pemahaman bisnis, adanya alur proses serta apa yang menjadi kebutuhan pengguna. Sedangkan pada model desain berfokus pada pemilihan teknologi apa yang akan digunakan, bagaimana arsitektur sistem yang dibuat, bagaimana desain user interface yang mudah, deain dari basis data, serta logika dari arsitektur aplikasi yang akan diciptakan
- Model analisis bertugas untuk mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kebutuhan fungsional serta non-fungsional dan menyusun beberapa kebutuhan ke dalam spesifikasi yang lebih jelas dan rinci. Sedangkan pada model desain lebih ke memberikan bantuan dalam perencanaan implementasi dari sebuah sistem yang telah dibuat, sehingga harus memastikan kinerja dari sistem tersebut berjalan dengan baik dan dapat tercapai tujuan bisnis yang dibuat.
Gambar grafisnya seperti dibawah ini :
Komentar
Posting Komentar