Tugas 4 Kelas APSI E - 2023


Tugas 4 : Seleksi dan Perencanaan Proyek dalam Pembentukan Aplikasi Kepegawaian


Kelompok : 11

Nama Anggota : Rio Surya Fachrudin

NRP : 05111640000130

Kelas : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (E)


Pengertian tentang SIMPEG

                Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk merancang format data kepegawaian serta mengatur sistem pengolahan, pelaporan, pengumpulan dan penyimpanan sistem informasi kepegawaian. Aplikasi kepegawaian ini biasanya diterapkan pada banyak instansi seperti instansi pendidikan, pemerintah, perusahaan, dan banyak lagi. SIMPEG ini dapat berjalan pada web ataupun juga pada desktop computer biasa.

                Tujuan adanya SIMPEG ini tentunya untuk memberikan dukungan pada integritas data yang diperoleh dari pegawai, kemudian untuk memberikan kemudahan dalam pemakaian serta mudahnya dalam pengelolaan data. Sehingga sebuah usaha/proyek dapat berajalan dengan lancar serta menerapkan fungsi-fungsi yang didukung nantinya dan pada bidang administrasi kepegawaian tentu dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

                Dari SIMPEG ini bisa untuk mencarikan data-data yang dibutuhkan misal data pegawai dengan mudah dan cepat. Untuk membatu pembuatan laporan perusahaan, SIMPEG ini juga bisa membantu apabila dibandingkan dengan cara manual. Sehingga dengan adanya SIMPEG ini dapat memudahkan pekerjaan yang relasi dengan kepegawaian. Melihat informasi pegawai dari suatu proyek/bisnis juga dapat dilakukan oleh SIMPEG.


Pengertian Seleksi dan Manajemen Proyek

            Seleksi dan manajemen proyek adalah sebuah pengelolaan semua kegiatan ataupun pekerjaan yang akan dilakasanakan selama berjalannya proyek perangkat lunak, agar sebuah proyek berjalan dengan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan.

Tujuan utama dari manajemen proyek tentunya mendapatkan sebuah dokumen yang terinci untuk membimbing ataupun memandu pelaksanaan eksekusi sebuah proyek. Untuk memandu eksekusi tersebut, semua rencana harus bersifat realistis dan berguna bagi jalannya proyek ini. Untuk membuat rencana yang realistis dan berguna, juga memerlukan usaha dan waktu yang cukup dalam proses perencanaan dengan melibatkan orang atau pihak yang kompeten,


Metode yang Digunakan

            Untuk perencanaan proyek ini, berdasarkan banyaknya pilihan metodologi yang ditawarkan, maka pemilihan metodologi Agile sepertinya bisa diterapkan disini. Metodologi Agile merupakan sebuah pendekatan yang bersifat incremental dan iterative pada jalannya pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada pengirman produk yang mempunyai nilai guna dalam waktu yang lebih cepat. Metode agile ini dapat membantu sebuah tim untuk mendapatkan respon ketidakpastian pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sebuah incremental yang diulang terus menerus yang disebut sprint.

            Pada penggunaan metode Agile ini dapat membantu pada sebuah studi kelayakan proyek dikarenakan penggunaan metode ini dapat memungkinkan tim pengembang untuk melakukan evaluasi terus-menerus juga. Metode ini membantu tim untuk identifikasi masalah dengan efisien dan waktu yang singkat dengan tujuan untuk mengurangi resiko kegagalan proyek. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan saat menggunakan metode agile ini seperti :

  1.     Kemampuan sebuah tim untuk berjalan sesuai dengan metodologi
  2.     Tingkat kerumitan sebuah proyek yang akan dijalankan
  3.     Perubahan akan kebutuhan pengguna yang tidak bisa ditebak
  4.     Pengembangan aplikasi dirasa belum efisien dan efektif

Keuntungan yang bisa didapatkan apabila menggunakan metodologi Agile ini :

  1.     Menawarkan kolaborasi yang lebih baik antara tim pengembang dan pengguna dengan tujuan antara keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan dengan lebih baik. Kebutuhan tim pengembang dari pengguna dapat secara berkala, pengguna akan mendapatkan kebutuhan perangkat lunak yang sesuai dengan rencana
  2.     Meningkatkan kualitas sebuah perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Karena metode ini menggunakan praktik pengujuan serta integrasi secara berkelanjutan atau kontinyu. Apabila setiap pengujiannya melalui proses yang memadai, tentunya resiko-resiko seperti bug akan lebih kecil terjadinya
  3.     Menawarkan sebuah fleksibilitas untuk tim pengembang. Metode ini dapat memudahkan tim pengembang untuk beradaptasi dengan lebih cepat apabila adanya perubahan kebutuhan ataupun kondisi proyek yang dijalankan ini berubah. Tim dapat mengganti beberapa rencana pengembangan dan bisa juga berfokus pada fitur yang lebih penting dan dianggap lebih perlu juga. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengembangan aplikasi.
  4.     Apabila telah efektif, tentunya biaya yang dikeluarkan lebih kecil yaitu penghematan biaya yang dikeluarkan. Karena beberapa kesalahan yang mungkin akan terjadi sudah diatasi pada step-step awal sehingga tidak ada kesalahan yang banyak
  5.     Produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang lebih baik. Karena pengujuan secara berkelanjutan, tentunya tim pengembang dapat secara kontinyu mencari masalah pada produk lebih dini. Sehingga dapat menciptakan produk yang lebih minim bug dan lebih baik


Perencaan Kerja 





















Timeline Perencanaan Kerja (Timestamp)

... proses pengerjaan





Perencanaan Pembentukan Tim
































Analisis Manajemen Resiko

            Resiko dalam pengembangan aplikasi tentu ada, sehingga perlu dianalisis terlebih dahulu agar bisa meminimalisir terjadinya kesalahan.

  1.     Tentang keamanan data. Penting sekali dalam membuat aplikasi yang akan digunakan secara publik. Dan banyak juga resiko keamanan data pengguna yang bisa saja terjadi pada aplikasi. Tentunya ini sangat membahayakan data dan privasi pengguna. Solusinya pada aplikasinya harus dipastikan dari awal memiliki keamanan yang tinggi dan memadai, misal otentikasi user, enkripsi data pengguna, perlindungan dari attackers, dll. Dari sisi pengguna juga harus teredukasi agar tidak memberikan informasi pribadi secara sembarangan, serta membuat password yang kuat. Intinya dari sisi pengembang dan pengguna saling bekerja sama
  2.     Tentang berbagai macam karakter pegawai. Pegawai pada perusahan tidaklah mempunyai sifat dan karakter yang sama, misal adanya pegawai yang kurang lancar dalam melaksanakn tugasnnya. Ini kemungkinannya bisa jadi rendah karena sebelum bergabung dalam perusahaan pasti sudah dikurasi secara ketat. Dampaknya apabila pegawai kurang baik dalam pelaksanaan tugas tentu semua proses akan terhambat dan lama untuk selesai sehingga dampak panjangnya kepercayaan pengguna akan hilang kepada perusahaan. Solusinya harus lebih selektif dalam penerimaan pegawai, bisa melakukan pelatihan setiap bulan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada meski mahal tapi bisa mengurangi resiko ini
  3.     Tentang regulasi, bisa dari pemerintahan atau dari internal. Ini yang menjadi salah satu mimpi buruk dari perusahaan. Misalnya sudah berjalan dengan regulasi A, ternyata pada tengah perjalanan muncul regulasi B. Itu sangatlah membingungkan dalam jalannya perusahaan, karena harus merubah seluruh jalannya lini produksi, memeriksa semua produk apakah sesuai atau tidak, adanya kebimbangan dalam pengembangan aplikasi. Meski kemungkinan terjadinya tidak setinggi itu (level sedang),  namun potensinya dapat mengganggu proses produksi yang sedang dilakukan. Solusinya, tentu hanya memahami dan mengikuti perubahan kebijalan yang ada, apalagi yang dapat mempengaruhi bisnis yang dilaksakan. Dan juga harus mengambil tindakan yang sesuai untuk mengurangi resikonya.
  4.     Tentang kualitas perangkat lunak, bisa jadi kurang sesuai dengan pengguna. Meski mempunyai resiko yang rendah karena tentunya sebelum perangkat lunak diserahkan kepada pengguna juga melewati serangkaian proses yang sangat Panjang, tapi bisa saja terjadi apabila tim pengembang kurang memperhatikan beberapa praktik dalam pengujuan dan pengintegrasian. Solusinya ada pada pengembang yang wajib memastikan setiap proses yang dilalui ini sesuai dan tidak adanya masalah sehingga perangkat lunak yang siap diserahkan ke pengguna memiliki kualitas yang baik dan minim resiko adanya bug
  5.     Tentang keterlambatan peluncuran aplikasinya. Tentunya jangan sampai terjadi pada keterlambatan peluncuran ini apalagi telah dibuat sesuai dengan jadwalnya. Karena bisa menurunkan performa dari perusahaan dan membuat nilai buruk dari pengguna ke perusahaan karena keterlambatan peluncuran aplikasi. Meski resikonya dibilang rendah, tapi kemungkinan terjadinya juga ada. Solusinya tentu melihat dari timeline pekerjaan harus sesuai dengan rencana, melihat kembali pada lini produksi mana yang berjalan lebih lambat dari rencana yang dibuat agar bisa diperbaiki. Resiko ini meski kecil, tapi berakibat buruk bagi perusaan bisa sangat besar. 


Komentar