Tugas 4 :
Seleksi dan Perencanaan Proyek dalam Pembentukan Aplikasi Kepegawaian
Kelompok : 11
Nama Anggota : Rio Surya Fachrudin
NRP : 05111640000130
Kelas : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (E)
Pengertian
tentang SIMPEG
Sistem informasi manajemen
kepegawaian merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk merancang format data
kepegawaian serta mengatur sistem pengolahan, pelaporan, pengumpulan dan
penyimpanan sistem informasi kepegawaian. Aplikasi kepegawaian ini biasanya
diterapkan pada banyak instansi seperti instansi pendidikan, pemerintah,
perusahaan, dan banyak lagi. SIMPEG ini dapat berjalan pada web ataupun juga
pada desktop computer biasa.
Tujuan adanya SIMPEG ini
tentunya untuk memberikan dukungan pada integritas data yang diperoleh dari
pegawai, kemudian untuk memberikan kemudahan dalam pemakaian serta mudahnya
dalam pengelolaan data. Sehingga sebuah usaha/proyek dapat berajalan dengan
lancar serta menerapkan fungsi-fungsi yang didukung nantinya dan pada bidang
administrasi kepegawaian tentu dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
Dari SIMPEG ini bisa untuk
mencarikan data-data yang dibutuhkan misal data pegawai dengan mudah dan cepat.
Untuk membatu pembuatan laporan perusahaan, SIMPEG ini juga bisa membantu
apabila dibandingkan dengan cara manual. Sehingga dengan adanya SIMPEG ini
dapat memudahkan pekerjaan yang relasi dengan kepegawaian. Melihat informasi
pegawai dari suatu proyek/bisnis juga dapat dilakukan oleh SIMPEG.
Pengertian
Seleksi dan Manajemen Proyek
Seleksi dan manajemen proyek adalah sebuah
pengelolaan semua kegiatan ataupun pekerjaan yang akan dilakasanakan selama berjalannya
proyek perangkat lunak, agar sebuah proyek berjalan dengan tepat waktu dan
mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan dan diharapkan.
Tujuan utama dari manajemen proyek tentunya mendapatkan sebuah dokumen yang terinci untuk membimbing ataupun memandu pelaksanaan eksekusi sebuah proyek. Untuk memandu eksekusi tersebut, semua rencana harus bersifat realistis dan berguna bagi jalannya proyek ini. Untuk membuat rencana yang realistis dan berguna, juga memerlukan usaha dan waktu yang cukup dalam proses perencanaan dengan melibatkan orang atau pihak yang kompeten,
Metode
yang Digunakan
Untuk perencanaan proyek ini, berdasarkan
banyaknya pilihan metodologi yang ditawarkan, maka pemilihan metodologi Agile
sepertinya bisa diterapkan disini. Metodologi Agile merupakan sebuah pendekatan
yang bersifat incremental dan iterative pada jalannya pengembangan perangkat lunak
yang berfokus pada pengirman produk yang mempunyai nilai guna dalam waktu yang
lebih cepat. Metode agile ini dapat membantu sebuah tim untuk mendapatkan
respon ketidakpastian pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sebuah
incremental yang diulang terus menerus yang disebut sprint.
Pada penggunaan metode Agile ini
dapat membantu pada sebuah studi kelayakan proyek dikarenakan penggunaan metode
ini dapat memungkinkan tim pengembang untuk melakukan evaluasi terus-menerus
juga. Metode ini membantu tim untuk identifikasi masalah dengan efisien dan waktu
yang singkat dengan tujuan untuk mengurangi resiko kegagalan proyek. Ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan saat menggunakan metode agile ini
seperti :
- Kemampuan sebuah tim untuk berjalan
sesuai dengan metodologi
- Tingkat kerumitan sebuah proyek yang
akan dijalankan
- Perubahan akan kebutuhan pengguna
yang tidak bisa ditebak
- Pengembangan aplikasi dirasa belum efisien dan efektif
Keuntungan
yang bisa didapatkan apabila menggunakan metodologi Agile ini :
- Menawarkan kolaborasi yang lebih baik antara tim pengembang dan pengguna dengan tujuan antara keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan dengan lebih baik. Kebutuhan tim pengembang dari pengguna dapat secara berkala, pengguna akan mendapatkan kebutuhan perangkat lunak yang sesuai dengan rencana
- Meningkatkan kualitas sebuah
perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Karena metode ini menggunakan praktik
pengujuan serta integrasi secara berkelanjutan atau kontinyu. Apabila setiap
pengujiannya melalui proses yang memadai, tentunya resiko-resiko seperti bug
akan lebih kecil terjadinya
- Menawarkan sebuah fleksibilitas untuk
tim pengembang. Metode ini dapat memudahkan tim pengembang untuk beradaptasi
dengan lebih cepat apabila adanya perubahan kebutuhan ataupun kondisi proyek
yang dijalankan ini berubah. Tim dapat mengganti beberapa rencana pengembangan dan
bisa juga berfokus pada fitur yang lebih penting dan dianggap lebih perlu juga.
Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengembangan
aplikasi.
- Apabila telah efektif, tentunya biaya
yang dikeluarkan lebih kecil yaitu penghematan biaya yang dikeluarkan. Karena beberapa
kesalahan yang mungkin akan terjadi sudah diatasi pada step-step awal sehingga
tidak ada kesalahan yang banyak
- Produk yang ditawarkan mempunyai
kualitas yang lebih baik. Karena pengujuan secara berkelanjutan, tentunya tim
pengembang dapat secara kontinyu mencari masalah pada produk lebih dini. Sehingga
dapat menciptakan produk yang lebih minim bug dan lebih baik
Perencanaan Pembentukan Tim
Analisis Manajemen Resiko
Resiko dalam pengembangan aplikasi tentu ada, sehingga perlu dianalisis terlebih dahulu agar bisa meminimalisir terjadinya kesalahan.
- Tentang keamanan data. Penting sekali
dalam membuat aplikasi yang akan digunakan secara publik. Dan banyak juga
resiko keamanan data pengguna yang bisa saja terjadi pada aplikasi. Tentunya
ini sangat membahayakan data dan privasi pengguna. Solusinya pada aplikasinya
harus dipastikan dari awal memiliki keamanan yang tinggi dan memadai, misal
otentikasi user, enkripsi data pengguna, perlindungan dari attackers, dll. Dari
sisi pengguna juga harus teredukasi agar tidak memberikan informasi pribadi
secara sembarangan, serta membuat password yang kuat. Intinya dari sisi
pengembang dan pengguna saling bekerja sama
- Tentang berbagai macam karakter
pegawai. Pegawai pada perusahan tidaklah mempunyai sifat dan karakter yang
sama, misal adanya pegawai yang kurang lancar dalam melaksanakn tugasnnya. Ini
kemungkinannya bisa jadi rendah karena sebelum bergabung dalam perusahaan pasti
sudah dikurasi secara ketat. Dampaknya apabila pegawai kurang baik dalam pelaksanaan
tugas tentu semua proses akan terhambat dan lama untuk selesai sehingga dampak
panjangnya kepercayaan pengguna akan hilang kepada perusahaan. Solusinya harus
lebih selektif dalam penerimaan pegawai, bisa melakukan pelatihan setiap bulan
sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada meski mahal tapi bisa mengurangi
resiko ini
- Tentang regulasi, bisa dari
pemerintahan atau dari internal. Ini yang menjadi salah satu mimpi buruk dari
perusahaan. Misalnya sudah berjalan dengan regulasi A, ternyata pada tengah
perjalanan muncul regulasi B. Itu sangatlah membingungkan dalam jalannya
perusahaan, karena harus merubah seluruh jalannya lini produksi, memeriksa
semua produk apakah sesuai atau tidak, adanya kebimbangan dalam pengembangan
aplikasi. Meski kemungkinan terjadinya tidak setinggi itu (level sedang), namun potensinya dapat mengganggu proses
produksi yang sedang dilakukan. Solusinya, tentu hanya memahami dan mengikuti
perubahan kebijalan yang ada, apalagi yang dapat mempengaruhi bisnis yang
dilaksakan. Dan juga harus mengambil tindakan yang sesuai untuk mengurangi
resikonya.
- Tentang kualitas perangkat lunak,
bisa jadi kurang sesuai dengan pengguna. Meski mempunyai resiko yang rendah
karena tentunya sebelum perangkat lunak diserahkan kepada pengguna juga
melewati serangkaian proses yang sangat Panjang, tapi bisa saja terjadi apabila
tim pengembang kurang memperhatikan beberapa praktik dalam pengujuan dan
pengintegrasian. Solusinya ada pada pengembang yang wajib memastikan setiap proses
yang dilalui ini sesuai dan tidak adanya masalah sehingga perangkat lunak yang
siap diserahkan ke pengguna memiliki kualitas yang baik dan minim resiko adanya
bug
- Tentang keterlambatan peluncuran
aplikasinya. Tentunya jangan sampai terjadi pada keterlambatan peluncuran ini
apalagi telah dibuat sesuai dengan jadwalnya. Karena bisa menurunkan performa
dari perusahaan dan membuat nilai buruk dari pengguna ke perusahaan karena keterlambatan
peluncuran aplikasi. Meski resikonya dibilang rendah, tapi kemungkinan
terjadinya juga ada. Solusinya tentu melihat dari timeline pekerjaan harus sesuai
dengan rencana, melihat kembali pada lini produksi mana yang berjalan lebih
lambat dari rencana yang dibuat agar bisa diperbaiki. Resiko ini meski kecil,
tapi berakibat buruk bagi perusaan bisa sangat besar.
Komentar
Posting Komentar