Feasibility Study dan
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Kelompok : 11
Nama Anggota : Rio Surya Fachrudin
NRP : 05111640000130
Kelas : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi (E)
Pengertian tentang SIMPEG
Sistem informasi manajemen
kepegawaian merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk merancang format data kepegawaian
serta mengatur sistem pengolahan, pelaporan, pengumpulan dan penyimpanan sistem
informasi kepegawaian. Aplikasi kepegawaian ini biasanya diterapkan pada banyak
instansi seperti instansi pendidikan, pemerintah, perusahaan, dan banyak lagi. SIMPEG
ini dapat berjalan pada web ataupun juga pada desktop computer biasa.
Tujuuan adanya
SIMPEG ini tentunya untuk memberikan dukungan pada integritas data yang
diperoleh dari pegawai, kemudian untuk memberikan kemudahan dalam pemakaian
serta mudahnya dalam pengelolaan data. Sehingga sebuah usaha/proyek dapat
berajalan dengan lancar serta menerapkan fungsi-fungsi yang didukung nantinya
dan pada bidang administrasi kepegawaian tentu dapat berjalan dengan efisien
dan efektif.
Dari SIMPEG ini
bisa untuk mencarikan data-data yang dibutuhkan misal data pegawai dengan mudah
dan cepat. Untuk membatu pembuatan laporan perusahaan, SIMPEG ini juga bisa
membantu apabila dibandingkan dengan cara manual. Sehingga dengan adanya SIMPEG
ini dapat memudahkan pekerjaan yang relasi dengan kepegawaian. Melihat informasi
pegawai dari suatu proyek/bisnis juga dapat dilakukan oleh SIMPEG.
Pengertian
tentang Feasibility Study
Feasibility Study
mempunyai arti dalam bahasa Indonesia adalah studi kelayakan. Secara kalimat
berarti dapat menentukan layak atau tidaknya suatu proyek yang akan atau sedang
berjalan. Secara pengertian, study kelayakan ini suatu analisis yang dapat
dilakukan untuk menentukan serta menilai kemungkinan suatu proyek agar dijalankan
secara efektif, ekonomis, serta efisien. Tujuan dari adanya Feasibility Study
ini tentunya untuk membantu pelaku usaha dalam pengambilan keputusan dalam memilah
dan memilih solusi alternatif yang tepat agar mencapai tujuan.
Pada tahap
perencanaan biasanya studi kelayakan ini dilakukan, proyek apa saja yang
biasanya dilakukan? Seperti infrastruktur, investasi barang/jasa, bisnis yang
masih baru akan berjalan. Tujuannya tentu saja agar dapat menentukan keputusan
apakah usaha/bisnis tersebut ini layak atau tidak dijalankan. Apabila tidak
layak tentu tidak akan berjalan karena tidak akan memenuhi kriteria yang diharapkan.
Fungsi
dari Feasibility Study
Tentunya bisa dilihat dari
tujuan dari dilakukannya studi kelayakan adalah agar usaha tersebut bisa
berjalan secara tepat dan pas agar mencapai keinginan. Namun tidak sampai
disitu saja fungsinya. Masih banyak fungsi-fungsi dari dilakukannya studi
kelayakan. Karena dapat menentukan resiko, identifikasi masalah kedepannya,
mempunyai nilai peluang juga, serta apabila ancaman yang dapat merugikan usaha
tersebut bisa berkurang. Sehingga feasibility study ini adalah salah satu
metode yang dapat membantu untuk bisnis baru yang berkembang. Fungsi lainnya seperti
:
- Analisis pasar dari produk yang dijual
- Identifikasi beberapa alasan untuk
menjalankan proyek usaha
- Menghitung apabila adanya potensi
yang dapat memperlambat usaha
- Memperhitungkan persaingan dari
usaha lainnya
- Memberikan analisis sumber biaya dan
jumlahnya yang dibutuhkan
- Menentukan langkah-langkah agar
proyek usaha ini akan beroperasi
Sehingga terlihat dari beberapa fungsi diatas ini, feasibility study ini ternyata dapat menjadi kunci atau point penting dalam menentukan apakah proyek atau usaha ini berhasil atau tidak dalam perjalanan yang ditempuhnya.
Tipe-tipe Feasibility Study
- Economic Feasibility Study
Dalam studi ini, adanya analisis
tentang biaya pengeluaran suatu proyek dan dapat membantu perusahaan dalam
memberikan penilaian proyek ini layak atau tidaknya dijalankan sebelum uang
perusahaan dikeluarkan untuk menjalankan proyek ini. Penilaian ini tentunya
menyangkut analisis biaya atau keuntungan yang penting bagi pemilik proyek.
- Technical Feasibility Study
Secara nama yaitu technical berarti menyangkut tentang teknis pada perusahaan. Dan juga dapat membantu dalam penentuan apakah teknisnya sudah memenuhi standar sumber daya yang diperlukan untuk sebuah proyek dan apakah mampu merubah konsepnya menjadi sistem kerja terbaik
- Operational Feasibility Study
Mempunyai tujuan untuk memberikan evaluasi dalam kemampuan dari suatu proyek dalam beroperasi secara efektif dan efisien setelah diterapkan dalam lingkungan produksi yang sesungghunya. Berdasarkan dari perhitungan ROI, BEP, NPV nantinya dapat diketauhi apakah positif atau negative nilainya
- Legal Feasibility Study
Legal sendiri harus mempunyai kepatuhan terhadap aturan tentang perlindungan data, terhadap ketenaga kerjaan, terhadap hak cipta, dan aturan perizinan yang telah ditentukan perusahaan. Sehingga dalam proyek ini, menjadi perhatian yang serius sekali karena menyangkut hukum yang legal dan berlaku. Tujuannya untuk mencapai keamanan dan kenyamanan dalam melakukan hal yang legal.
Study
Case SIMPEG
Dari pengertian diatas, SIMPEG
ternyata jauh lebih banyak manfaatnya daripada melakukan secara manual. Dalam
kasus ini, ada perusahaan yang mempunyai aplikasi kepegawaian yang memiliki
basis Microsoft Excel dan Microsoft Word. Kemudian perusahaan juga mempunyai
dana sebesar Rp. 300.000.000,00 untuk mengembangkan aplikasi kepegawaian agar
lebih baik dan efisien. Tentu, biaya tersebut tidak boleh salah dalam
penggunaannya. Misal dari pengembangan aplikasinya apakah perlu alat yang sesuai
dengan penggunaannya, adanya biaya pelatihan karyawan untuk publikasi cara penggunaannya,
adanya biaya operasional yang misal akan terjadi diluar rencana dari
pengembangan aplikasi SIMPEG ini.
Dari hal diatas, maka ada
beberapa langkah yang harus dihitung berdasarkan data yang dibutuhkan untuk
pengembangan apliaksi ini. Seperti perhitungan Present Value (PV), Return of
Investment (ROI), Break Event Point (BEV), dan Net Present Value). Dari
perhitungan tersebut nantinya bisa dilihat apakah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan atau tidaknya. Tidak sampai disitu saja, kita juga membutuhkan
beberapa estimasi biaya yang dapat dicantumkan. Estimasi tersebut antara lain :
- Biaya untuk pengembangan aplikasi
sejumlah 300.000.000
- Estimasi efisiensi biaya sejumlah 70.000.000
per tahun
- Pemasukan setiap tahun sejumlah 160.000.000
- Waktu pengembalian investasi SIMPEG selama 60 bulan atau 5 tahun
Maka perhitungannya menurut Feasibility Analysis adalah :
- Economic Feasibility Study
Ada dana sejumlah Rp. 300.000.000. bisa memperhitungkan estimasi biaya
berdasarkan Present Value, Return of Investment, Break Event Point, dan Net Present
Value)
- Present Value
Merupakan penjelasan
apabila nilai uang sekarang lebih besar daripada uang di masa depan. Meskipun nominal
sama dengan saat ini. Karena bisa dipengaruhi ekonomi yang kurang stabil, harga
bahan pokok naik turun, nilai investasi yang berubah setiap saat, dll. Present
Value memiliki rumus seperti ini : PV = FV / (1 + r)^n
Penjelasan rumus :
FV = Future Value (nilai
masa mendatang)
R = Rate diskon
N = jangka waktu (dalam
tahun)
Sehingga dalam studi
kasus bisa dimisalkan seperti dibawah ini :
Misalkan :
Jumlah dana saat ini = Rp.
300.000.000,00
FV = 345.000.000,00
R = 10%
n = 5 tahun
Sehingga perhitungannya
seperti ini :
PV = Rp. 345.000.000 /
(1 + 0.1)^5
= Rp.
345.000.000 / (1.1^5)
= Rp. 345.000.000 / 1.61051
= Rp. 214.217.856
- Return
of Investment
Merupakan rasio untuk
menghitung seberapa efektif dari nilai investasi yang diberikan. Teknisnya
adalah perhitungan laba bersih yang didapatkan dari nominal uang investasi yang
telah dikeluarkan.
Rumusnya seperti ini =
ROI = Return of Investment
GOI = Gain from
Investment (Nilai keuntungan = 345.000.000)
COI = Cost of Investment
(Nilai Pengembangan = 300.000.000)
ROI = (GOI – COI) / COI
= (Rp. 345.000.000 – Rp. 300.000.000) / Rp.
300.000.000
= 0.15 => 15%
- Break
Event Point
Merupakan kondisi
perusahaan apabila tidak mendapat laba dan tidak rugi juga. Sehingga semua
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa tertutup dari pendapatan produknya,
namun tidak mengalami keuntungan.
Rumusnya seperti dibawah
ini :
BEP = Break Event Point
FC = Biaya fix (Rp. 160.000.000
= pendapatan setiap tahun)
P = harga jual (per unit
= 3.500.000)
VC = Variable cost (biaya
variable = 2.000.000)
Maka perhitungannya
seperti dibawah ini :
BEP = FC / (P - VC)
= Rp. 160.000.000 / (Rp. 3.500.000 – Rp.
2.000.000)
= Rp. 160.000.000 / Rp. 1.500.000
= 106
Maka dari hasil diatas didapatkan
harus mencapai 106 Bulan setelah SIMPEG ini dipublikasikan ke masyarakat
umum
- Net
Present Value
Merupakan hasil
perhitungan selisih antara pemasukan dan pengeluaran. Pemasukan dan pengeluaran
harus sudah disesuaikan dengan memanfaatkan social opportunity cost of capital
dicarikan selisihnya.
Rumusnya seperti dibawah
ini :
NPV = Net Present Value
PV = Present Value
COI = Cost of Investment
NPV = PV – COI
= Rp. 214.217.856 – Rp. 300.000.000
= -85.782.144
- Technical Feasibility Study
Kebutuhan perusahaan akan hal ini sangatlah penting, maka perusahaan
wajib mempertimbangkan dari segala aspek kebutuhan yang penting seperti :
- Bagian proses produksi sistem informasi
- Menganalisis kebutuhan pasar yang terbaru
- Aspek tenaga kerja yang efisien
- Perkembangan teknologi dibanding milik perusahaan
- Pengadaan untuk sumber produksi
- Perangkat yang diperlukan untuk kinerja perusahaan (software/hardware)
- Keperluan ketergantungan antar vendor
- Operational Fesibility Study
Perusahaan membutuhkan beberapa hal untuk pengujian kelayakan operasionalnya,
sehingga hal-hal yang diperlukan perusahaan antara lain :
- Adanya program pelatihan untuk karyawan perusahaan
- Membuat struktur organisasi perusahaan dengan baik dan lengkap
- Membuatkan kriteria karyawan per divisi untuk menjalankan sistem
- Membuatkan jobdesk dengan jelas dan teratur setiap karyawannya
- Membuat skema keamanan data agar tidak terjadi kebocoran
- Memikirkan tentang dukungan teknis dalam pengembangan selanjutnya.
- Legal Feasibility Study
Dalam Legal Feasibility Study ini, konteksnya adalam pembuatan SIMPEG
yang mana bisa termasuk analisis terhadap pelanggaran peraturan hukum yang
berjalan atau tidak dalam pengembangan aplikasi ini. Sehingga harus melewati
banyak pertimbangan agar dalam pembuatan aplikasi SIMPEG ini tidak terjadi
hal-hal yang melewati batas norma hukum yang berlaku. Pertimbangannya seperti
dibawah ini :
- Adanya hak cipta yang dimiliki, sehingga harus patuh terhadap adanya hak milik
- Adanya hal yang menyangkut perizinan pada bidang usaha
- Mengikuti aturan tentang perlindungan data
- Mengikuti aturan tenaga kerja
- Mengikuti peraturan undang-undang tentang badan usaha
Video : menyusul...
Daftar
Pustaka dan Referensi
Komentar
Posting Komentar